Assalamualaikum....
Ukhti.............
walaupun pada akhirnya komunikasi antara kita
akan terputus, tapi percayalah Ukhti, persaudaraan antara kita begitu berarti
dan indah. Ana tidak akan menjadikan Anti sebagai bagian dari sebuah kenangan,
karena kadang kala kenangan itu bisa terhapus dari memori kita, sedangkan ana
tidak akan mungkin dapat menghapuskan sosok Anti yang begitu menancap kuat
dalam kehidupan ana. Bersama Anti, ana begitu merasakan nikmatnya ghiroh Islam,
nikmatnya hidup yang sesuai syar'i. Berkat Anti pula, ana menjadi sosok yang
lebih kuat menghadapi berbagai ujian yg terbentang di depan mata.
Ukhti, Anti tahu bahwa ana mencintai Antum semata-semata
karena cinta ana pada ALLAH, Ana Uhibbuki Fillah ya Ukhti. Anti tahu akan hal
itu sedari awal. Ingatkah Antum akan salah satu nukilan hadits dari Kitab
Riyadhus Shalihin ini..?
Dari Anas Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shalallhu 'Alaihi
Wassalam, sabdanya: "Ada 3 perkara, barangsiapa yg 3 perkara itu ada di
dalam diri seseorang, maka orang itu dapat merasakan manisnya keimanan yaitu:
jika ALLAH dan Rasul-NYA lebih dicintai olehnya daipada yang selain keduanya,
jika seseorang itu mencintai orang lain dan tidak ada sebab kecintaannya itu
melainkan karena ALLAH dan jika seseorang itu membenci untuk kembali kepada
kekafiran setelah diselamatkan oleh ALLAH dari kekafiran itu, sebagaimana
bencinya kalau dilemparkan ke dalam api neraka." (Muttafaq 'alaih).
Itulah dasar kecintaan ana pada Anti. Namun , bila kecintaan
ini justru menyebabkan ana terlena pada cinta dunia yang semu belaka ini dan
melupakan tujuan akhir kita semua akan terkecapnya akhirat abadi yang manis di
dalam taman-taman syurga, betapa ana telah mengkhianati manisnya keimanan itu.
Terlebih lagi, kita berdua tahu, terkadang suatu hal diawali
dengan niat yg mulia, niat yang tulus, namun pada perjalanannya, semua niat itu
menjadi berbelok arah, menyimpang, bahkan menelusuri jalan yang benar-benar
berlawanan. Katakanlah duhai Ukhti.., ALLAH meridhoi niat awal kita, namun
apakah ALLAH masih akan meridhoinya setelah dilihatnya kita menempuh jalan yg
tidak seharusnya?? ALLAH akan murka, Ukhti.
Andai Anti Ketahui, setan tidak akan pernah berhenti
menggoda, mengganggu dan menggoyahkan keimanan manusia.
Shaykh Abbas as Siisi dalam kitabnya Al Thariq ilal Quluub,
mengatakan bahwa cinta karena ALLOH adalah pintu menuju hati. Namun perlu
diperhatikan bahwa cinta karena ALLOH dan persaudaraan karena-Nya itu, bukan
sarana untuk menikmati pelampiasan perasaan, atau untuk membuang-buang waktu
dengan mengobrol, atau kegiatan lain yang mengasyikkan namun tanpa faedah
.
Bila kita menelaahnya dengan seksama, dan mengembalikan
semuanya dengan melihat kondisi yang ada pada diri kita saat ini, apakah layak
kita mengagungkan diri sebagai bagian dari pecinta ALLAH??
Ukhti...................ana Hanya Ingin, kita kembalikan
kesucian cinta kita pada ALLAH dengan berpijak kembali pada niat awal kita
bahwa cinta dan persaudaraan karena ALLAH adalah dengan mencurahkan perasaan,
berjuang untuk membantu saudaranya demi peningkatan potensi diri secara
bersama-sama, dengan tarbiyah dan takwiniyah, "penyemaian biji",
"pencabutan rumput", dorongan semangat dan hasrat, penyebaran dakwah
melalui persaudaraan yang tulus, ibadah yang khusyuk, serta kontinuitas dalam
menyampaikan dakwah dengan cara yang baik.
Ukhti, bukankah niat mulia anti telah berhasil terlaksana.
Antum bisa lihat lewat segala perubahan menuju kebaikan yang telah Anti lakukan
untuk ana. Tanpa adanya dukungan kuat dari Antui, ana pasti masih akan
terseok-seok, tertatih-tatih di bagian terbawah dari tangga kehidupan yang
terus menjulang dan bahkan mungkin saja sebelum ana berhasil melampaui satu
undakan, ana justru malah menukik dan terhempas kembali ke dasar.
Yakin lah Ukhti, bila sekarang kita mesti berpisah, yakinlah
bahwa kelak kita akan berkumpul bersama di taman Firdaus. Mengecap nikmatnya
buah dari keimanan kita. Buah dari kecintaan kita pada-NYA.
Wassalaamu'alaikum ..................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar